Into the world of Triathlons

This is my second year of Triathlon. One would wonder how I even got into this sport including myself. There are many reasons and I don’t remember the exact one but I could name a few. I was looking…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Perjalanan 1 jam 55 menit

Kukutip beberapa kata di atas dari seorang penulis ternama bang Andrea Hirata, dalam novelnya yang berjudul Ayah.

Mengapa kita perlu hijrah? supaya hidup kita lebih baik, seperti hijrah yang kita pahami selama ini yaitu hijrah berpakaian, hijrah pindah tempat tinggal atau hijrah dalam memilih pekerjaan.

Mengapa kita perlu hijrah? supaya kita dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik dan diridhai Allah SWT.

Lalu, apakah hijrah itu juga bisa disamakan dengan berpergian? ya bisa. tetapi syarat dan ketentuan berlaku!

Jadi apa syaratnya? syaratnya adalah bila kita hendak berpergian, tetapi pikiran dan hati kita juga ikut mengambil ibrah (pembelajaran) disetiap momen yang terjadi selama kita berpergian….itu lah syarat seseorang dikatakan hijrah, versiku.

berangkat dari situ, aku ingin menceritakan pengalamanku.

Pontianak, kota yang yang dilewati oleh garis khatulistiwa ini merupakan kota pertama di Kalimantan yang aku kunjungi. Disana panas, suhu saat aku baru menginjakkan kaki di bandara adalah 32 derajat celcius, tentu bisa kamu bayangkan suasananya. Namun meski panas, kota ini masih memiliki banyak pepohonan dengan daun-daun yang rimbun dan batang-batang besar yang kokoh, mungkin panas disana hanya karena garis khatulistiwa saja…

Lalu, kembali ke topik, apa yang kulakukan di Pontianak?

Sebenarnya, perjalananku kali ini bukanlah perjalanan “sendirian” yang biasanya kulakukan, perjalanan kali ini adalah perjalanan keluarga, aku pergi bersama 3 saudarasampaisurga ku Fia, Astuti dan Okky. Kami bertiga mendapatkan kesempatan untuk membagikan pengalaman kami kepada mahasiswa-mahasiswa disebuah kampus.

Bersama-sama dengan mereka selama dua hari, rasanya aku ingin meminta tambahan waktu. Mereka muda, bersemangat dan punya banyak kesempatan untuk berkembang bersama. Mereka bagiku seperti lentera, mereka mampu menjadi penerang dimanapun mereka ditempatkan. Mereka memiliki pemikiran bijaksana, tulus dan kreatif. Dengan masih terkadang malu, mereka tuturkan ide atau pendapat mereka dibeberapa kesempatan.

yang kupelajari di awal adalah

Mereka adalah generasi Z.Generasi Z memang sangat kritis, dan sudah berbeda tekniknya untuk mengajarkan mereka bagaimana cara menghormati orang lain. Kita tidak bisa menggunakan cara menakuti atau memaksa mereka para generasi Z. Generasi ini justru akan sangat mudah untuk menerima sebuah teknik yang menampilkan “cara” “contoh” dan “role model”. Maka untuk mengajarkan mereka cara menghormati orang lain, orang lain tersebut harusnya memberikan keteladanan sikap, orang lain tersebutlah yang harus menarik generasi Z untuk mempercayainya.

Selain itu…

aku juga belajar memahami sebuah pemikiran bahwa

Semua Orang Punya Hak Untuk Berpendapat

bila ada orang yang sulit untuk bicara dalam forum besar, buatlah forum itu menjadi dua forum sedang, bila masih juga ada orang yang sulit untuk bicara dalam forum tersebut, buatlah forum itu menjadi lebih kecil lagi, hingga semua orang yang ada dalam forum punya kesempatan untuk bicara. Kuterapkan hal tersebut saat sesi focus grup discussion.

Karena,sungguh menyenangkan melihat semua bisa menyampaikan pendapat, pendapat yang dituturkan satu dengan yang lain ternyata saling memperkaya pemahaman. Selalu aku berusaha untuk membuat semua anggota dalam forum bisa menyuarakan pendapatnya, dan hasilnya, ide yang mereka rangkum menjadi ide orisinil yang dapat diterima oleh setiap anggota forum. Dan saat sesi tanya jawab dibuka, mereka pun saling mempersilahkan untuk bertanya dan menjawab,hasil lain dari pada itu adalah forum tidak didominasi oleh beberapa individu saja..insyaaAllah semua sudah berkesempatan untuk berpendapat.

a k h i r k a t a

Boleh kusebut kalian Sang Lentara ?

Kupercayakan Pontianak ditangan-tangan kalian,beberapa tahun lagi biidznillah kuyakin salah satu dari kalian akan menjadi pemimpin bagi kota Pontianak.

Terima kasih atas keramahan kalian, sampai jumpa lagi

-DIY 120518

Add a comment

Related posts:

20 Quotes to Bolster Your Positivity

Positivity sometimes comes in small doses and when it does, we have to be attune to it so we can be ready to absorb it. Those small doses can, if we let them, add up — taken as a whole, even minor…

Do We Ever Truly Heal?

A few years ago I realized running from my past was too exhausting, and decided to face everything head-on. I made the decision to heal. Now, I’m not too sure if I actually healed or tricked myself…

Loneliness in the Age of Connectivity

Double Tap. Swipe. Click. Isn’t it ironic that in the age of connectivity, statistics have shown that loneliness in our society has doubled in the past 30 years? Loneliness according to Perlman and…